Allah Ta’ala Berfirman :
“SESUNGGUHNYA ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERTOBAT”. (QS. Al-Baqarah : 222)
Nabi SAW bersabda :“Andai kata kalian berbuat dosa-dosa hingga mencapai langit, kemudian kalian menyesal, niscaya Allah menerima tobat kalian”.
Di zaman dahulu kala di Arab tradisi minum alkohol meluas dengan hebat. Laki-perempuan, tua dan muda semuanya menyukai minuman beralkohol. Orang yang kecanduan minum alkohol akan sulit untuk lepas dari kecanduannya. Mereka lebih parah daripada orang yang sakit secara fisik. Seorang peminum lebih baik kehilangan hidupnya daripada meninggalkan minuman tersebut. Namun ketika nabi berseru memberi pernyataan bahwa Al-Qur’an melarang minum alkohol. Apa yang terjadi? Mereka yang menyukai alkohol melebihi cinta pada hidupnya itu memecahkan sendiri botol alkohol yang disukainya itu sehingga bertumpahan seperti air di jalan-jalan kota. Dan orang yang siap meneguknya pun meletakkan botol tersebut. Inilah kekuatan iman yang benar, contoh terbaik mengenai kepatuhan pada Allah dan Rasul-Nya.
Seorang anak muda yang melakukan zina walaupun tak ada yang mengetahui melaporkan diri pada nabi dan berkali-kali nabi berpaling seolah-olah tak mendengarnya.
Anak muda itu ingin meraih dan menghampiri serta memohon rahmat Allah tanpa putus asa. Anak muda itu sudah tak peduli dengan pandangan orang lain terhadap dosa yang diperbuatnya. Yang diinginkan hanya satu, membersihkan diri dari dosa. Karena keimanannya anak muda itu menghadap nabi sebagai hamba Allah yang tidak patuh dan sudah melanggar larangan Allah.
Menurut Anas bin Malik R-A, Rasulullah SAW bersabda di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat bahwa Allah akan mengampuni orang-orang yang bermaksiat kecuali dosa syirik.
“SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK AKAN MENGAMPUNI DOSA MEMPERSEKUTUKAN (SESUATU) DENGAN-NYA DAN DIA MENGAMPUNI DOSA SELAIN DOSA SYIRIK BAGI SIAPA YANG DIKEHENDAKINYA”. (QS. An-Nisa : 48)
“KATAKANLAH (WAHAI MUHAMMAD) : “WAHAI HAMBA-HAMBAKU YANG TELAH BERLEBIH-LEBIHAN MERUGIKAN DIRI SENDIRI JANGANLAH BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH SESUNGGUHNYA ALLAH MENGAMPUNI SEGALA DOSA, KARENA DIALAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG”. (QS. Az-Zumar : 53)
Hadist Qudsi mencantumkan firman Allah SWT:
“Tidak pernah aku murka kepada seseorang seperti murkaku kepada hamba yang telah melakukan ma’siat yang dipandang oleh dirinya sendiri sebagai dosa besar, dan berputus asa dari ampunanku”.
Begitu luas Rahmat kasih sayang Allah kepada manusia yang berdosa, Allah membuka pintu tobat yang selebar-lebarnya. Dan Allah murka kepada orang berputus asa dari rahmat-Nya.
Seorang lelaki yang pernah membunuh 99 orang bertanya kepada orang alim apa masih ada pintu tobat untuknya, jawaban orang alim itu: “tak mungkin”. Sehingga orang alim itu dibunuhnya sebagai korban yang ke 100. lantas lelaki itu bertanya pada orang alim lainnya, dan diberi jawaban yang bijaksana. “Tentu ada pintu tobat untukmu, siapa pula yang bisa merintangi untuk bertobat. Pergilah ke negeri yang penduduknya gemar beribadah kepada Allah dan beribadahlah bersama mereka”. Dan Allah pun memberi ampunannya karena dalam perjalanan untuk tobat ke negeri yang dituju maut merenggut lelaki itu.
“Barang siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan kaki maka AKU akan menghampirinya dengan berlari”. (Hadist Qudsi)
Ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, 'Beristighfarlah kepada Allah!'. Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, 'Ber-istighfarlah kepada Allah!' Yang lain lagi berkata, 'Do'akanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!' maka beliau mengatakan kepadanya, 'Beristighfarlah kepada Allah!' Dan yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula), 'Beristigh-farlah kepada Allah!'."
Lalu Ar-Rabi' bin Shabih berkata kepadanya, 'Banyak orang yang mengadukan bermacam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk beristighfar.' Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, 'Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh:
"Mohonlah ampun kepada Tuhan-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengi-rimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan meng-adakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'." (Nuh: 10-12). (Tafsir Al-Qurthubi, 18/302-303. Lihat pula, Tafsirul Kasysyaf, 4/192 dan Al-Muharrar Al-Wajiz, 16/123).
Ayat lain adalah firman Allah:
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertau-bat kepadaNya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutama-an (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat." (Hud: 3).