Oleh Ahmad Deedat
Kita sebagai umat Islam tidak ragu ragu lagi untuk mengakui bahwa didalam Bibel , ada tiga jenis kesaksian yang berbeda, yang dapat diketahui tanpa memerlukan keahlian khusus. Tiga jenis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Anda akan dapat mengenali apa yang boleh disebut sebagai
“Firman Tuhan” dalam Bibel.
2. Anda juga akan mengamati apa yang bisa disebut sebagai
“Perkataan Nabi Tuhan”
3. Anda juga akan sangat mudah mengamati bahwa bagian terbesar isi Bibel adalah catatan catatan para saksi mata dan telinga, atau tulisan orang dari kabar angin. Catatan catatan seperti ini disebut
“Perkataan ahli sejarah”.
Anda tidak perlu bersusah payah mencari contoh contoh dari ketiga jenis bukti tersebut pada Bibel. Contoh contoh kutipan ayat di bawah ini akan membuktikan sejelas jelasnya ketiga jenis bukti tersebut, yakni sebagai berikut :
Jenis Pertama :
“ Seorang Nabi akan
Aku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini.
Aku akan menaruh firman
Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang
Kuperintahkan.” (Ulangan 18:18)
“
Akulah Tuhanmu, dan tak ada juru selamat selain daripada
Ku” (Yesaya 43:11)
“Berpalinglah kepada
Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung ujung bumi! Sebab
Akulah Allah dan tidak ada yang lain.” (Yesaya 45:22)
Dalam kutipan ayat ayat di atas, kata ganti orang pertama tunggal perlu anda perhatikan, dan tanpa kesukaran sedikitpun, anda akan setuju bahwa pernyataan pernyataan tersebut
Jenis Kedua :
“Berserulah
Yesus dengan suara nyaring, Eli, Eli lama sabakhtani?” (Matius 27:46)
“Jawab
Yesus , “ Hukum yang terutama ialah dengarlah hai orang orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Markus 12:29)
“Kata
Yesus, “ Mengapa kau katakan Aku baik ? Tak seorangpun yang baik selain daripada Allah saja.” (Markus 10:18)
“Bahkan anak kecil sekalipun dapat mengatakan bahwa Yesus Berseru, Yesus menjawab dan Yesus berkata merupakan kata kata dari seorang manusia, yakni
kata kata Nabi Tuhan, bukan kata kata Tuhan”.
Jenis Ketiga :
“Dan dari jauh Ia (Yesus) melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau kalau Ia mendapatkan apa apa dari pohon itu. Tapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapatkan apa apa selain daun daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.” (Markus 11:13)
Bagian terbesar dari isi Bibel adalah kesaksian dari jenis ketiga ini.
Jelas ada perkataan dari orang ketiga. Anda dapat memperhatikan kata ganti yang di cetak tebal. Kata kata tersebut bukan firman Tuhan, bukan pula kata kata Nabi Tuhan,
tapi kata kata ahli sejarah.
Umat Islam sangat mudah membedakan ketiga macam fakta seperti yang tersebut di atas karena mereka mempunyai pedoman tertentu dalam akidahnya. Di antara para pemeluk berbagai agama yang berbeda, umat muslim sangat beruntung dalam hal ini karena catatan catatan yang beragam itu telah termaktub dalam kitab kitab yang terpisah.
Pertama, firman Tuhan, terwakili oleh Al Quran.
Kedua, Kata kata Rasulnya , terwakilkan dalam Hadist Nabi.
Ketiga, Fakta dan bukti dalam sejarah Islam, yang ditulis oleh para ahli ilmuan yang bisa dipercaya dan juga ditulis oleh orang orang yang kurang layak dipercaya. Tetapi dalam hal ini, dengan pertimbangan yang matang, muslim memperlakukan kitab kitab tersebut secara khusus, dalam arti tidak pernah mencampuradukkannya dengan Kitab Suci Al Quran dan Al Hadis.
Muslim senantiasa mempertahankan ketiga macam fakta tersebut secara terpisah karena berbeda derajat dan kekuatan hukumnya. Muslim tidak pernah menganggap menganggap ketiga fakta tersebut memiliki kedudukan hukum yang sama. Dengan kata lain, kitab suci Bibel mengandung beragam daftar pustaka, termasuk hal hal yang memalukan, jorok, dan cabul, dan semuanya berada di bawah kulit yang sama. Seorang Kristen dipaksa mengakui kedudukan untuk hukum dan iman keagamaan itu sama untuk semua hal. Jadi, dalam hal ini orang Kristen tersebut sungguh tidak beruntung.
Sumber : eramuslim.com